Sebagai sebuah bintang matahari memiliki Aktivitas yang tidak dapat kita bayangkan, Guna untuk menghasilkan cahaya sendiri dan menerangi beberapa planet yang ber-rotasi dan berevolusi padanya ia disibukkan dengan beberapa hal.
Mungkin jika kita melihat matahari dari bumi akan tampak putih dan bersih diantara luasnya langit yang biru akan tetapi, Matahari tak ubahnya seperti lampu Petromaks yang mengadakan pembakaran pada inti matahari dan kemudian memancarkan cahaya ke sekelilingnya.
Mungkin jika kita melihat matahari dari bumi akan tampak putih dan bersih diantara luasnya langit yang biru akan tetapi, Matahari tak ubahnya seperti lampu Petromaks yang mengadakan pembakaran pada inti matahari dan kemudian memancarkan cahaya ke sekelilingnya.
Pada matahari terdapat noda-noda dan
gumpalan-gumpalan yang terjadi akibat adanya aktivitas dari permukaan
matahari.
Aktivitas yang terjadi adalah sebagai berikut :
- Sunspot (Bintik Matahari): Sunspot merupakan bagian permukaan matahari yang suhunya lebih rendah dari suhu sekitamya. Bintik ini timbul akibat adanya perubahan medan magnet di matahari. Sunspot memiliki suhu 4.000 K – 5.000 K. Ukuran rata-rata bintik matahari ini dari tepi ke tepi 10.000 km, ukuran terbesar 200.000 km sampai 300.000 km, sedangkan terkecil 3.000 km yang disebut pori-pori.
- Prominensa: Prominensa merupakan semburan material matahari ke arah luar kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari. Terjadi di permukaan merah dengan bentuk yang berbeda-beda (pita, loop, spiral, gunung atau tabir). Ketinggian semburannya bisa mencapai satu juta mil.
- Granula (Gumpalan Matahari): Granula merupakan gumpalan-gumpalan di permukaan matahari yang terjadi karena adanya perbedaan suhu yang sangat besar antara daerah panas dengan daerah dingin di permukaan matahan.
- Angin Matahari (Solar Wind): Prominensa-prominensa selalu memancarkan aliran partikel-partikel bermuatan listrik (proton, elektron, dan inti atom) yang melewati korona ke arah sekeliling bumi.
- Aurora: Menjelang masuk ke atmosfer, partikel proton dan elektron hidrogen tersebut diterima oleh Sabuk Van Allen, sehingga kecepatannya berubah. Kemudian di daerah kutub partikel yang berkecepatan rendah bertabrakan dengan atom-atom nitrogen dan hidrogen di atmosfer, sehingga menghamburkan warna-warna cahaya tertentu. Warna yang ditampilkan kadang merah, hijau, dan ungu yang selanjutnya disebut aurora.
0 comments:
Post a Comment